Kami berdua confuse... bingung... tidak tahu apa yang sebenernya terjadi tapi kami berdua amat sangat menikmati hubungan sejenis
ini.. rasa takut, rasa kotor dan rasa nikmat bergabung menjadi satu... tapi ini berlangsung tidak lama kurang dari satu bulan
ini.. rasa takut, rasa kotor dan rasa nikmat bergabung menjadi satu... tapi ini berlangsung tidak lama kurang dari satu bulan
kita bedua dalam stage denial dan tidak bisa menerima diri sendiri. kita bedua di dunia "baru" yang sama sekali asing dan kita bedua takut untuk menghadapi dunia... pada akhirnya dia yang memberanikan diri untuk menolak dan tidak mengangkat teleponku.
teramat sakit buatku pada saat itu karena aku bukan hanya kehilangan "kekasih" tapi juga kehilangan sahabat dan kakak sejati yang selama ini telah menemaniku
Aku bukan orang yang cengeng dan terlena dengan kesalahanku.
didalam lubuk hatiku aku punya banyak pertanyaan yang ter-amat sangat BESAR.. am I gay ? ini terus menghantui di sela sela hariku dan aku terus menganalisa apa yang telah terjadi
hari hari aku lewati seperti biasa di Batam sambil terus mengali dan menganalisa lebih detail setiap inchi yang aku lewati dengan pertanyaan tersebut.
Aku pernah berpacaran waktu aku masih SMA dan akupun pernah berpacaran sewaktu aku kuliah... aku merasa aku punya perasaan sexual yang cukup kuat terhadap wanita... tapi tidak pernah aku menyangka aku akan terjatuh kedalam lembah nista ini...
berlahan lahan aku bangkit dari kesedihan ini.. pada saat yang bersamaan pula aku menemukan seorang sahabat baru yang berlainan departement dari tempat aku bekerja.
sebut saja namanya Yanti. Dia wanita ramah dan cerdas... dia lulusan Psikolog dan banyak sekali memberiku wejangan dan pencerahaan baru... Banyak sekali pertanyaan yang aku ajukan yang berhubungan dengan "identitas baruku" dan berusaha mencari jawaban sendiri ...
tak terasa waktu berjalan begitu cepat... aku sudah 4 tahun di batam.. taun itu 1994... saya memutuskan untuk membawa karirku lebih jauh lagi dari apa yang telah aku dapat dan akhirnya aku berhasil keluar dari Indonesia dan bekerja di Singapore dengan posisi yang lebih tinggi.,., aku merasa beruntung... aku merasa bangga ... aku merasa Yang maha Essa telah memberkati hari hariku dan menujukan arah yang lebih baik untuk mewujudkan cita cita masa kecilku...
dalam hati kecilku aku berkata.. "mum.. dad.. I made it !"
sebut saja namanya Yanti. Dia wanita ramah dan cerdas... dia lulusan Psikolog dan banyak sekali memberiku wejangan dan pencerahaan baru... Banyak sekali pertanyaan yang aku ajukan yang berhubungan dengan "identitas baruku" dan berusaha mencari jawaban sendiri ...
tak terasa waktu berjalan begitu cepat... aku sudah 4 tahun di batam.. taun itu 1994... saya memutuskan untuk membawa karirku lebih jauh lagi dari apa yang telah aku dapat dan akhirnya aku berhasil keluar dari Indonesia dan bekerja di Singapore dengan posisi yang lebih tinggi.,., aku merasa beruntung... aku merasa bangga ... aku merasa Yang maha Essa telah memberkati hari hariku dan menujukan arah yang lebih baik untuk mewujudkan cita cita masa kecilku...
dalam hati kecilku aku berkata.. "mum.. dad.. I made it !"
No comments:
Post a Comment