Saturday, April 23, 2011

Found what I'm looking for

Well,

seperti yang pernah aku rasakan sebelumnya... sepertinya taun ini (2011) akan menjadi milestone baru dalam perjalanan hidupku...

tepat waktu aku meniggalkan dari rumahku 1999 dimana aku mulai mecari jalan hidupku sendiri...

Saat jumat agung kemarin aku mendapatkan kabar baik dari "post Mater General:" I've got it ... yah aku berlutut padanya dan mengucapkan trima kasih yang tak henti hentinya sambil melirihkan air mata...
aku  menunggu selama 7 tahun dan tak pernah berhenti berharap  .... pada saat masa yang  aku butuhkan aku dapatkan...

ini merupakan awal hidupku... 10 tahun aku malang melintang mengapai cita cintaku... .. banyak hal buruk dan biak yang telah ku lakukan dan liat... aku pun telah menuju jalan gelap yang aku tau persis tidak akan membawaku kemana mana ... aku masih punya kesempatan ke dua untuk memperbaiki apa yang aku telah lakukan...
dan inilah saatnya!

trima kasih Tuhan ! thank you for grated my wish!

Sunday, November 28, 2010

Find my Identity

Sebulan sesudah kejadian itu...
Kami berdua confuse... bingung... tidak tahu apa yang sebenernya terjadi tapi kami berdua amat sangat menikmati hubungan sejenis
ini.. rasa takut, rasa kotor dan rasa nikmat bergabung menjadi satu... tapi ini berlangsung tidak lama kurang dari satu bulan

kita bedua dalam stage denial dan tidak bisa menerima diri sendiri. kita bedua di dunia "baru" yang sama sekali asing dan kita bedua takut untuk menghadapi dunia... pada akhirnya dia yang memberanikan diri untuk menolak dan tidak mengangkat teleponku.

teramat sakit buatku pada saat itu karena aku bukan hanya kehilangan "kekasih" tapi juga kehilangan sahabat dan kakak sejati yang selama ini telah menemaniku 

Aku bukan orang yang cengeng dan  terlena dengan kesalahanku.
didalam lubuk hatiku aku punya banyak pertanyaan yang ter-amat sangat BESAR.. am I gay ? ini terus menghantui di sela sela hariku dan aku terus menganalisa apa yang telah terjadi 

hari hari aku lewati seperti biasa di Batam sambil terus mengali dan menganalisa lebih detail setiap inchi yang aku lewati dengan pertanyaan tersebut.

Aku pernah berpacaran waktu aku masih SMA dan akupun pernah berpacaran sewaktu aku kuliah... aku merasa aku punya perasaan sexual yang cukup kuat terhadap wanita... tapi tidak pernah aku menyangka aku akan terjatuh kedalam lembah nista ini... 

berlahan lahan aku bangkit dari kesedihan ini.. pada saat yang bersamaan pula aku menemukan seorang sahabat baru yang berlainan departement dari tempat aku bekerja.
sebut saja namanya Yanti. Dia wanita ramah dan cerdas... dia lulusan Psikolog dan banyak sekali memberiku wejangan dan pencerahaan baru... Banyak sekali pertanyaan yang aku ajukan yang berhubungan dengan "identitas baruku" dan berusaha mencari jawaban sendiri ...

tak terasa waktu berjalan begitu cepat... aku sudah 4 tahun di batam.. taun itu 1994... saya memutuskan untuk membawa karirku lebih jauh lagi dari apa yang telah aku dapat dan akhirnya aku berhasil keluar dari Indonesia dan bekerja di Singapore dengan posisi yang lebih tinggi.,., aku merasa beruntung... aku merasa bangga ... aku merasa Yang maha Essa telah memberkati hari hariku dan menujukan arah yang lebih baik untuk mewujudkan cita cita masa kecilku...

dalam hati kecilku aku berkata.. "mum.. dad.. I made it !"




Saturday, November 27, 2010

Awal Kisahku

hari ini aku memutuskan untuk mulai menulis kisah hidupku....
semoga aku bisa terus mencurahkan isi hatiku lewat blog ini dan aku bisa menjadi diriku yang sebenar benarnya.

Namaku David, terlahir sebagai anak ke empat dari keluarga Foster(nama samaran) di Jakarta.  Sebagai keluarga keturunan chinese indonesian, hidupku tidak sebanding dengan orang orang chinese kebanyakan yang lebih kaya dan mapan dan bisa mendapatkan apa saja yang mereka mau. Ibuku seorang penjahit sedehana dan ayahku seorang teknisi di salah satu perusahaan suasta. Kami dari keluarga menengah kebawah, tinggal di kontrakan rumah di pingir kali yang teramat sederhana...

Walau kondisi kami tergolong memprihatikan hari hari kulewati dengan penuh suka cita sebab aku tau ayah dan ibuku pejuang keras dan tidak pernah berhenti mencari nafkah untuk mengidupi kami  berempat dan memastikan setiap hari ada makanan di meja makan kami.

walaupun aku sering iri dengan temen teman yang lain hidup bergelimang harta dari orang tuanya aku tidak pernah mengeluh...
bahkan ini merupakan pemacu semangatku untuk bekerja lebih keras lagi and berjanji dalam hati kecilku kalau suatu saat nanti aku akan memiliki apa yang mereka miliki .... sewaktu aku kuliah di salah satu persahaan suwasta di jakarta, aku amat bersyukur karena kondisi keluarga kami hari demi hari kian membaik... akupun tidak kalah, di sekolah selalu medapat urutan 5 besar dikelas. aku selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik demi cita cita yang terus berkobar dihati kecilku

pada waktu aku berumur 25 tahun... aku mulai memetik hasil dari usaha dan kerja kerasku. Aku mendapatkan tawaran kerja di Batam untuk bekerja sebagai Profesional  yang merupakan bidang yang aku tekuni selama ini..... hari hari aku lewati dengan bekerja dan bersosialisai dengan teman teman seperantawan disana...


Umur 25 tahun ini merupakan satu titik dimana aku pertama kali jauh dari orang tuaku dan "bebas" untuk membentuk masa depanku.
umur 25 tahun ini pula yang membuka mataku lebar lebar akan dunia nyata... di usia ini aku terjerumus kedalam satu perangkap yang sampai detik hari ini aku sesali.

Sebut saja namanya Tino, dia seorang lelaki asal singapore yang kutemui di batam waktu aku bekerja.  waktu pertama kami berkenalan ...dengan bahasa ingrisku yang pas-pasan aku amat sangat gugup karena selama ini aku mengunakan bahasa inggrisku hanya sepatah sepatah dan hanya sebagai pendengar pasive di hollywood movie.

dalam waktu singkat pertemanan kami semakin akrab bersama beberapa chinese local lain yang secara tidak sadar menjadi group exclusive pada saat itu dimana tiap hari tertentu kami pergi ke pub, dan bersenang senang....
Tino banyak sekali mengajariku masalah hidup dan pergaulan, dari situ saya amat sangat mengaguminya seperti seorang kakak saya yang "tidak pernah " saya punya.
dalam waktu singkat aku fasih berbicara bahasa ingris dan lifestyle-ku berubah drastis dari anak culun yang rajin kegereja menjadi anak gaul yang tau dunia malam.

suatu malam pada saat kita ramai ramai makan malam, Tino membertahu kita semua kalo masa tugas dia di Batam telah berakhir dan akan dikembalikan ke Singapore akhir bulan. kami semua turut bersedih tapi kami tau kalau singapore dan Batam tidak begitu jauh dan kami bisa saling mengunjungi satu sama lain
Dan minggu itu kita berpesta pora merayakan perpisahan Tino "like never tomorrow",
Malam itu aku merasa kehilangan ....jujur saja karena aku merasa dia amat sangat dekat... dia mengatakan padaku kalo aku punya waktu luang dia akan menemaniku di singapore.

bulan oktober tahun 2000 aku di tugaskan ke singapore untuk training selama 3 hari, aku sangat bahagia karena aku punya kesempatan bertemu dengan Tino lebih lama dan tentu saja curhat macam macam tentang apa yang terjadi di batam.
Dia menyambutku di terminal ferry singapore. dengan gayanya dia membantuku membawa tas dan sambil bercanda gurau dia membawaku ke restoran yang cukup mahal dan yah.. dia mentraktirku untuk makan disana,....

hariberikutnya .. yang merupakan hari bersejarah untukku,

Malam itu aku dan salah satu teman Tino pergi untuk bernyanyi ria di salah satu club karaoke kesukaan Tino dimana aktifitas ini merupakan rutinitas kita di Batam karena aku termasuk jago nyanyi...
yang membedakan... disitu disuguhi minuman bir dan beberapa minuman keras... yah aku yang tidak bisa minum... pada akhirnya aku mambuk dan Tino membawaku pulang ke hotel... malam itu dia tinggal bersamaku karena dia takut kalo akan terjadi apa apa... betul saja... 5 menit aku sampai di kamar hotel.. aku mengeluarkan semua isiperutku ... nampaknya alkohol bukan tempat yang ramah di tubuhku....

bagaikan kakak sejati, dia menyelimutiku tidur... dia tidur disampingku.. sekitar satu jam kemudian, aku berbalik menghadap Tino. wajah kita saling berhadap hadapan dan tanpa kusadari aku menciumnya ... aku tidak tahu apakah karena pengaruh alkohol yang masih menepel atau hasratku ... aku tidak dapat membedakannya lagi.... tak kusangka Tino membalas ciumanku dengan hangat dan memelukku erat...

kesokan harinya aku bangun dan tidak menyadari apa yang telah terjadi. pada saat makan pagi... dia menanyakan padaku " Vid, kamu nyadar ga tadi malem kamu ngapain ?" aku jawab.. " ga kenapa ? aku tau aku mabok deh kayanya .. .dont tell me I do funny things... " dan dia menjawab " did you know that you kiss me? " woooo.... aku kaget sekaligus tertegun.. "OMG"

hari itu adalah hari terakhir trainingku..... aku tak banyak berkata apa apa ... tapi aku sadar ... ada sesuatu diantara kita yang istimewa dan tidak tersampaikan.... disatu sisi aku merasa jijik di sisi lain aku merasa bahagia...

hari terakhir ini membuatku tidak konsen untuk mengikuti training yang disponsori perusahaanku.
aku terus memikirkan kata kata yang Tino ucapkan tadi pagi.. jam menujukan pukul 5 dan training ini telah berakhir... aku bergegas membereskan semua materi trainingku dan saat itu telepon berdering... "Vid... udah selesai trainingnya  ? apa planning kamu sesudah ini ?" aku bilang " eh Tino... er,... kayanya aku pulang deh soalnya hotel juga cuma dibooking 3 hari and aku ga ada plan lain.. emang kenapa ? " Tino menjawab " kamu ga ada janjikan.. lets go out tonight and watch movie, you can stay at my house after that....:" mmm aku berfikir sejenak dan akhirnya meng-iakan ajakannya...

kami bertemu dan seolah percakapan tadi pagi tidak pernah terjadi.. we have a great time and eventually go back to his apartement. Malam itu aku semakin banyak tahu tentang dirinya dan keluarganya dan masalah hidupnya ... malam yang berkersan... sampai... ...

dia mulai meciumku.. malam itu kami berdua tidak minum.. kita bedua tidak ada pengaruh alkohol sama sekali... kami beruda dalam keadaan yang teramat sadar melakukan itu... dia mulai melumat bibirku dan menelanjangiku helai demi helai bajuku terbuka dan aku melakukan hal yang sama terhadapnya...
pada saat itu, nafsu yang menguasai jiwa kami berdua dan ... yah... malam itu saya menyadari ... saya memasuki dunia baru... dunia Gay.